Aku Kok Enggak Pede, ya?

Hai, Gaes! Jie...ketemu lagi nih sama Risma. Gimana? Kangen enggak? Kalo kangen berarti samaan dong hehe. Nah, kalo kemarin Risma sudah post cerpen, kali ini Risma akan post mengenai artikel nih buat kalian semua!

Oke, pertama-tama Risma mau tanya nih sama kalian. Apa, sih, yang pertama kali muncul dibenak kalian setelah membaca judul di atas?

Takut?

Gelisah?

Malu?

Atau...jangan-jangan kalian juga tengah merasakannya?

Sebenarnya, apa aja, sih, faktor yang membuat kalian enggak pede dan bagaimana, sih, cara penyelesaiannya? Yuk, kita simak artikel di bawah ini!




Seseorang diciptakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada yang cantik, ada yang tinggi, ada yang pendek, ada yang tampan, ada yang pintar, dan sebagainya. Kita enggak bisa menggugat apa yang telah Tuhan berikan kepada kita dan patut mensyukurinya. Namun, ada enggak, sih, yang masih merasa 'ah, aku, kok, gini ya. Aku, kok, gitu ya', 'kenapa, sih, orang-orang pada lihatin aku?', 'kenapa, sih, aku kurang wah?'

Nah, itu merupakan salah satu gejala 'enggak pede' lho...

Kok bisa, Kak? Bisa! Sayang banget kalo kalian masih berpikiran seperti itu. Lalu, apa aja, sih, Kak, faktor enggak pede itu?

1. Kamu Terlalu Ingin Terlihat Perfect

Pada poin ini, biasanya cenderung mengarah pada enggak pede bagian penampilan. Seseorang yang enggak pede pada penampilan biasanya akan merasa cemas bila mengenakan pakaian yang tidak sesuai seleranya, dan cenderung khawatir pada saat memilih baju. Penampilan memang hal yang harus diperhatikan, akan tetapi sebaiknya berpenampilan lah seperti bagaimana yang kamu sukai. Jangan terlalu memaksakan tren fashion kalangan ini jika kamu benar-benar tidak menyukainya dan itu sedikit mengganggu kenyamananmu.

2. Negative Thinking

Kamu terlalu menaruh prasangka buruk terhadap orang-orang di sekitarmu. Misalnya, di saat kamu tengah berpergian ke suatu tempat dan orang-orang menaruh tatapan kepadamu, sehingga membuatmu merasa risih dan menganggap orang itu tengah mengintimidasimu. Jujur saja, ini merupakan poin yang sering Risma alami, dan terlalu melelahkan untuk dipecahkan sebelum tidur. So, untuk mengurangi rasa mumet, lebih baik lupakan saja pandangan orang-orang itu dengan berpikiran positif. Misalnya, anggaplah dirimu itu seorang idola dan orang yang tengah menatapmu adalah seorang fans yang terkagum-kagum pada pesonamu, hahaha.

3. Kamu Tidak Percaya Potensi Diri

Poin ini kerap kali Risma temui, salah satunya di sebuah kelas. Waktu itu ibu guru tengah menerangkan, lalu mengajukan sebuah kuis. Sudah beberapa kali ibu guru menawarkan siswa untuk maju ke depan dan mengerjakan kuis. Namun, tidak ada satu pun yang tertarik. Ibu guru tetap bersabar menunggu, tetapi tetap tidak ada yang tertarik. Mungkin, kasus ini bisa masuk ke enggak pede. Kok, bisa, sih, Kak? Bisa dong! Coba bayangin, di dalam kelas itu isinya enggak hanya satu orang aja, dan enggak mungkin, 'kan, berpuluh-puluh siswa itu tidak tertarik sama sekali? Bisa saja ada yang tertarik dan sudah menemukan jawabannya, tetapi tidak punya nyali untuk memublikasikan. Nah, ini artinya siswa itu tidak percaya pada potensi diri, dan takut untuk menerima tantangan apabila jawaban yang diberikannya salah. Sebenarnya, salah atau benar itu bukan sebuah landasan ya...kalau jawaban kamu salah, ibu guru pasti akan menuntun bagaimana penyelesaian lebih tepatnya, dan sebaliknya jika jawaban kamu benar, kamu bisa membagikan ilmu pengetahuanmu pada teman-teman melalui jawaban yang telah kamu tuliskan.

4. Kamu Terlalu Tertutup

Jujur, sebenarnya Risma juga orang yang tertutup. Teman pun bisa dihitung dengan jari. Namun, Risma juga tidak ingin selalu terperangkap dalam zona itu. Interaksi dan komunikasi sangat diperlukan untuk kehidupan. Selain itu, dengan interaksi kita juga mampu melatih rasa percaya diri. Coba bayangin kehidupan ini kalo enggak ada interaksi, padahal manusia itu makhluk sosial, ya, 'kan? Tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Nah, buat kalian yang masih tertutup atau istilah kerennya introver, adakalanya kalian harus mencicipi pergaulan, tetapi masih dalam lingkup positif ya...jangan ugal-ugalan! Kalian bisa memulainya dengan mengikuti sebuah komunitas literasi, organisasi di sekolah seperti OSIS, PMR, Pramuka, Paskibra, dll. Atau, bisa juga mengikuti organisasi di kampung seperti Karang Taruna.

Demikian, sekiranya hanya itu yang dapat Risma sampaikan dulu. Mohon maaf apabila terdapat kekeliruan, dan boleh pake banget menambah poin-poin di atas lewat kolom komentar. Semoga bermanfaat, dan jumpa lagi dengan Risma di blog berikut dengan topik yang menarik hoho :o

Sangat senang apabila kalian ingin menyapa Risma di:

Instagram: rizrismaa

Wattpad: rizrisma

Tambah teman, kurangi lawan. See you next time, Gaes^ ^



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Milo Dinosawr Rawr Rawr

Boleh Butjien, Asal Prestasi Kelarin!

Cerpen Sedih: Lotre Ini Untuk Kanza